Sabtu, 29 Desember 2012

Lingkungan Pendidikan

KATA PENGATAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “LINGKUNGAN PENDIDKAN”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas kelompok dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah TAFSIR TARBAWY di STITY Wonosari.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1.      Bapak Ahmad Musadad S.Pd.I selaku dosen mata kuliah Tafsir Tarbawy.
  1. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
  2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Wonosari, April 2012

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................... 1
B.     RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 1
C.     TUJUAN PENULISAN ............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN.................................... 2
B.     PANDANGAN ISLAM MENGENAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN 3
C.     JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN .................................................. 4
D.    FUNGSI LINGKUNGA PENDIDIKAN ................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN .......................................................................................... 9
B.     SARAN ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10







BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
 Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.

B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari lingkungan Pendidikan?
2.      Bagaimana pandangan islam mengenai lingkungan pendidikan?
3.      Jenis lingkungan pendidikan?
4.      Apa Fungsi dari lingkungan pendidikan?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui pengertian lingkungan pendidikan
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan
3.      Sebagai referensi mata kuliah Tafsir Tarbawy
4.      Untuk menambah wawasan para mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Ada beberapa istilah yang biasa dipakai oleh para ahli Pendidikan Islam untuk menunjuk pada faktor lingkungan ini, antara lain yang populer adalah  dengan istilah “al-bi’ah” dan “al-mukhith”. Sedangkan menurut Ilmu Pendidikan pada umunya, disamping dipergunakan istilah “lingkungan” itu sendiri , juga biasa dipakai pula istilah “milieu”, “environment” atau faktor “alam sekitar”.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan lingkungan adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk didalamnya. Sedangkan Lingkungan secara umum diartikan sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Secara definisi, yang dimaksud “lingkungan” adalah segala sesuatu yang ada disekitar peserta didik baik berupa benda-benda, peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada peserta didik yaitu lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan dimana peserta didik bergaul sehari-harinya.[1]
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Secara umum dapat diartikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut Dr. Sutari Imam Barnadib, milieu tidak dapat disatukan dengan faktor pendidik karena milieu mempunyai sifat-sifat dan fungsi yang berlainan dengan faktor pendidik. Meskipun ada kesamaannya, ialah keduanya mempunyai pengaruh kepada peserta didik. Tetapi pengaruh dari pendidik merupakan pengaruh yang mengandung unsur tanggung jawab. Pengaruh milieu atau lingkungan hanya merupakan pengaruh belaka, tidak tersimpulkan unsur tanggung jawab didalamnya. Peserta didik akan untung apabila kebetulan mendapat pengaruh yang baik, sebaliknya peserta didik akan rugi apabila kebetulan mendapatkan pengaruh yang kurang baik.[2]
Sedangkan lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai berbgai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap praktik pendidikan. Lingkungan pendidikan sebagai berbagai lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan, yang merupakan bagian dari lingkungan sosial.

B.     PANDANGAN ISLAM MENGENAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Manusia adalah “makhluk sosial”. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang hal tersebut. Khalaqa al-insaana min ‘alaq bukan hanya diartikan sebagai “menciptakan manusia dari segumpal darah” atau “sesuatu yang berdempet di dinding rahim”, akan tetapi juga dapat dipahami sebagai “diciptakan dinding dalam keadaan selalu bergantung kepada pihak lain atau tidak dapat hidup sendiri”.
Dari hal itu dapat dipahami bahwa manusia dengan seluruh perwatakan dan pertumbuhannya adalah hasil pencapaian dua faktor, yaitu faktor warisan dan faktor lingkungan. Faktor inilah yang mempengaruhi manusia dalam berinteraksi dengannya semenjak ia menjadi embrio hingga akhir hayat. Kemudian, lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi terselenggaranya suatu pendidikan sangat dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.
            Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dan pengaruhnya sangat besar terhadap anak didik. Sebab, bagaimanapun seorang anak tinggal dalam suatu lingkungan, disadari atau tidak, lingkungan tersebut akan mempengaruhi anak tersebut. Hal ini sesuai dengan sabda Rosulullah SAW. dari riwayat Abu Hurairah:
 قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan ‘fitrah’. Namun, kedua orang tuanya (mewakili lingkungan) mungkin dapat menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengakui potensi lingkungan yang pengaruhnya dapat sangat kuat sehingga sangat mungkin dapat mengalahkan fitrah.”

C.    JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Mengacu pada pengertian lingkungan pendidikan seperti tertulis diatas, maka lingkungan pendidikan dapat dibedakan atau dikategorikan menjadi 3 macam lingkungan yaitu (1) lingkungan pendidikan keluarga; (2) lingkungan pendidikan sekolah ; (3) lingkungan pendidikan masyarakat atau biasa disebut tripusat oleh KI Hajar Dewantara lingkungan ketiga disebut sebagai perkumpulan pemuda.
a.       Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter manusia. Keluarga adalah lingkungan pertama dimana manusia melakukan komunikasi dan sosialisasi diri dengan manusia lain selain dirinya.  Di keluarga pula manusia untuk pertama kalinya dibentuk baik sikap maupun kepribadiannya.
Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama, karena didalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak.
Berdasarkan hadist tersebut, jelaslah bahwa orang tua memegang peranan penting dalam membentuk kepribadian anak didik. Anak dilahirkan dalam keadaan suci, adalah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidiknya.[3]
Dalam hal ini Allah berfirman:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR ……
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka…..(at-Tahrim:6)
Disinilah letak tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak-anaknya, karena anak adalah amanat Allah yang diberikan kepada kedua orang tua yang kelak akan diminta pertanggung jawaban atas pendidikan anak-anaknya. Dalam hadist lain juga disebutkan yang artinya “Ajarilah anak-anakmu berenang dan memanah” (HR. Zailani). Yang dimasud dengan berenang dan memanah dalam hadist ini adalah kewajiban orang tua untuk mendidiknya dalam pendidikan agama dan pendidikan umum, termasuk di dalamnya adalah pendidikan keterampilan.[4]
Keluarga dalam perspektif pendidikan Islam memiliki tempat yang sangat strategis dalam pengembangan kepribadian hidup seseorang. Baik buruknya kepribadian seseorang akan sangat tergantung pada baik buruknya pelaksanaan pendidikan Islam di keluarga.

b.      Lingkungan Pendidikan Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga, karena semakin besar kebutuhan anak, maka orang tua menyerahkan tanggung jawabnya sebagian kepada lembaga sekolah. Sekolah berfungsi sebagai pembantu keluarga dalam mendidik anak. Sekolah memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak menganai apa yang tidak dapat atau tidak ada kesempatan orang tua untuk memberikan pendidikan dan pengajaran di dalam keluarga. Oleh karena itu sudah sepantasnyalah orang tua menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada sekolah. Sekolah berfungsi sebagai pembantu keluarga dalam memberikan pendidikan dann pengajaran kepada anak didik. Pendidikan budi pekerti dan keagamaan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah haruslah merupakan kelanjutan, setidak-tidaknya jangan bertentangan dengan apa yang diberikan dalam keluarga.
Sekolah telah membina anak tentang keceerdasan, sikap, minat, dan lain sebagainya dengan gaya dan caranya sendiri sehingga anak mentaatinya. Lingkungan yang positif  adalah terhadap pendidikan Islam yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan motivasi untuk berlangsungnya pendidikan agama ini. Sedangkan lingkungan sekolah yang netral dan kurang menumbuhkan jiwa anak untuk gemar beramal, justru menjadikan anak jumud, picik, berwawasan sempit. Sifat dan sikap ini menghambat pertumbuhan anak. Lingkungan sekolah yang negatif terhadap pendidikan agama yaitu lingkungan sekolah berusaha keras meniadakan kepercayaan agama di kalangan anak didik.
c.       Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Lembaga pendidikan masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga sesudah keluarga dan sekolah. Corak ragam pendidikan yang diterima anak didik dalam masyarakat ini banyak sekali, yaitu meliputi segala bidang baik pembentukan  kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap dan minat maupun pembetukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pendidikan masyarakat ini bisa dikatakan pendidikan secara tidak langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak sadar olehh masyarakat. Dan anak didik secara sadar atau tidak telah mendidik dirinya sendiri, mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal keimanan serta keyakinan dan keagamaan di dalam masyarakat

D.    FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Sebagaimana telah dijelasakan diatas, bahwa atau tempat berguna untuk menunjang suatu kegiatan untuk, termasuk kegiatan pendidikan, karena tidak satupun kegiatan yang tidak memerlukan tempat dimana kegiatan itu di adakan. Sebagai lingkungan pendidikan Islamiyah, ia mempunyai fungsi antara lain menunjang terjadinya proses kegiatan belajar mengajar secara aman, dan berkelanjutan.
Sebelum belajar di madrasah-madrasah tersebut , kaum muslimin belajar di kutab di mana diajarkan bagaimana cara membaca dan menulis huruf Al-Qur’an, dan kemudian diajarkan ilmu agama dan ilmu Alqur’an.
 Dengan memperhatikan uraian dan informasi di atas dapat diidentifikasi bahwa lingkungan atau tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan islam itu terdiri dari rumah, masjid, kutab, dan madrasah.
Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, misalnya mengatakan sebagai berikut :
a.       Suatu pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah.
b.      Satuan penmdidikan yang di sebut sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berkesinambungan.
c.       Satuan pendidikan luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus, dan satuan pendidikan yang sejenis.
Selanjutnya, bagaiman pandangan Al-Qur’an terhadap keberadaan lembaga pendidikan tersebut serta fungsinya. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dan pengaruhnya sangat besar terhadap anak didik. Sebab, bagaimanapun seorang anak tinggal dalam suatu lingkungan, disadari atau tidak, lingkungan tersebut akan mempengaruhi anak tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa peranan lingkungan pendidikan terhadap pembentukan karakter manusia sangat penting sekali, diantaranya :
1.      Lingkungan keluarga adalah salah satu lingkungan yang pertama kali mempengaruhi pembentukan karakter manusia., baik masih dalam kandungan di rahim sang ibu maupun setelah lahir ke dunia.
2.      Agama Islam sangat memperhatikan masalah lingkungan yang menjadi awal pembentukan karakter manusia sampai-sampai ada sabda Rosulullah SAW yang menyatakan bahwa baik dan buruknya tergantung pada baik buruknya lingkungan disekitarnya.
3.      Jenis-jenis lingkungan yang selama ini menjadi pembentuk karakter manusia antara lain yaitu: lingkungan keluarga, sekolah/madrasah dan lingkungan masyarakat pada umumnya.
B.     SARAN
Ada beberapa saran-saran yang dapat disampaikan kepada para pembaca, diantaranya yaitu:
1.      Kepada para anak didik pandai-pandailah dalam memilih teman dalam bergaul, sebab peranan teman sangat besar dalam pembentukan karakter manusia.
2.      Kepada para orang tua hendaknya memberikan suri tauladan yang baik didalam keluarga, tanamkan suasana yang harmonis dalam keluarga serta control pergaulan anak-anaknya sebab dalam keluargalah yang pertama kali pendidikan untuk si anak.
3.      Kepada para pendidik hendaknya selalu tingkatkan kualitas diri dalam mengajar dan mendidik serta perhatikan juga pergaulan anak didik yang menjadi asuhannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al jumbulati, Ali. 1994. Perbandingan Pendidikan Islam. Jakarta: PT Rineka Cipta
Budiyanto, Mangun,  Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Griya Santri, 2011
Daradjat, Zakiah, dkk. 2001. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Dra. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta:  Bumi Aksara,1992
Kamus Besar Bahasa Indonesia/Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, ed. 3.-cet.2. 2002. Jakarta: Balai Pustaka
Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu pendidikan Sistematis. Yogyakarta : Fakultas Ilmu pendidikan IKIP, 1995




[1]  Budiyanto, Mangun,  Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Griya Santri. 2011 hlm. 169
[2]  Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu pendidikan Sistematis. Yogyakarta : Fakultas Ilmu pendidikan IKIP. 1995
[3]  Dra. Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta:  Bumi Aksara,1992) hlm.177
[4] Ibid. hlm. 178

Tidak ada komentar:

Posting Komentar